CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Dyah Resep dan Info Sehat: Temukan banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

About Me

Dyah Umi Purnama
Lihat profil lengkapku
Tampilkan postingan dengan label Tumbuh Kembang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tumbuh Kembang. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Juli 2022

Jenis-Jenis Intoleransi Susu/Laktosa dan Dietnya

 



Secara umum, penyakit Intoleransi Susu/Laktosa dapat dibagi menjadi 4 golongan : 

1. Intoleransi laktosa bawaan 

Golongan ini jarang sekali ditemukan, dimana tidak ditemukan sama sekali aktivitas laktase. Gejalanya setelah dapat ASI atau PASI pertama timbul diare, muntah, perut kembung dan bayi sering menangis. Akibatnya pertumbuhan kurang dengan berat badan yang tidak naik.

 Dietnya : diberi formula tanpa laktosa 

2. Severe Lactose Intoleransi

 Golongan ini juga jarang, tapi berlainan dengan Intoleransi bawaan. Patogenesisnya adalah terdapatnya lambung dengan permiabilitas yang abnormal terhadap laktosa, hingga laktosa langsung diserap lambung dan menyebabkan keracunan ginjal dan hati ( tidak diubah dulu menjadi monosakarida ), walau tidak terdapat kekurangan laktase. Pemberian makanan yang mengandung laktosa menyebabkan muntah, laktosuria, aminoaciduria dan pertumbuhan terganggu. 

Dietnya : diberi formula tanpa laktosa 



3. Kekurangan Laktase Primer 

Merupakan kejadian yang normal pada sebagian besar manusia, bahwa mulai umur 3 – 5 tahun aktivitas enzim mulai menurun tapi tidak menghilang total. Walaupun hasil tes toleransi positif, pemberian susu tidak melebihi satu gelas tiap kali jarang memberikan gejala. Susu merupakan sumber protein, kalsium dan zat-zat gizi lain yang baik, terutama di negara berkembang, sehingga bisa tetap diberikan. Tapi ada juga yang pemberian satu gelas susupun dapat memberikan rasa mual, sakit perut dan mencret. 

Dalam hal ini susu harus diencerkan untuk menurunkan kadar laktosanya atau diberi susu rendah laktosa. 

4. Kekurangan Laktase Sekunder 

Aktivitas laktase menurun disebabkan oleh kerusakan brush border mukosa. Aktivitas laktase sangat sensitive terhadap kerusakan mukosa tersebut disbanding enzim lainnya. Laktase ini yang pertama akan menurun dan terakhir normal kembali bila ada pemulihan. Kerusakan mukosa dapat disebabkan oleh infeksi usus oleh parasit, kuman, virus dan sebagainya. Bisa juga karena atrofi pada KEP ( Kurang Energi Protein ). Kelainan bersifat tidak permanent, menghilang dengan membaiknya keadaan.

 Apabila anak masih mendapat ASI sebaiknya diteruskan pemberiannya walaupun ASI mengandung banyak laktosa, sebab dalam ASI terdapat banyak zat-zat anti infeksi yang dapat mempertinggi daya tahan tubuh. Pemberian PASI ( Pengganti ASI ) harus hati-hati, diencerkan atau dihentikan terlebih dahulu selama sakit atau memakai formula khusus rendah laktosa.

Demikian jenis-jenis intoleransi susu/laktosa serta penanganan diet pada intoleransi susu yang dapat kita lakukan. Semoga bermanfaat. 

[ ... ]

Minggu, 03 Juli 2022

Kenapa Anak Intoleransi Susu Sapi?



 Kenapa anak intoleransi susu sapi? Berikut penjelasannya kenapa anak intoleransi susu sapi. Pada usia bayi dan anak-anak umumnya enzim laktase cukup tinggi untuk mencerna laktosa. Laktase adalah enzim dalam saluran pencernaan yang berfungsi untuk menghidrolisis laktosa, yaitu salah satu jenis karbohidrat yang banyak terdapat dalam susu. Laktosa hanya dapat diserap oleh usus setelah diolah menjadi glukosa dan galaktosa ( keduanya adalah monosakarida ), sebab hanya bentuk gula monosakarida yang dapat diserap oleh usus.

Untuk mengubah disakarida ( seperti laktosa ) menjadi monosakarida, diperlukan aktivitas enzim disakaridase ( laktase ). Dalam keadaan-keadaan tertentu aktivitas laktase berkurang atau tidak ada sama sekali, sehingga pencernaan laktosa terganggu. Laktosa yang tidak dicerna hingga tidak diserap oleh usus akan melaju terus ke usus besar oleh adanya gerakan usus. Dalam liang usus besar laktosa akan diubah oleh kuman-kuman penghuni usus besar menjadi menjadi gas, zat asam dan sebagainya. Keadaan demikian menyebabkan gejala sakit perut, kembung, diare, dan dapat berlangsung seumur hidup tiap kali minum susu bila tubuh dilahirkan dengan keadaan kelainan metabolic, yaitu tidak dapat membuat laktase. Diperkirakan 60-100 % bangsa kulit berwarna dan 0 – 35 % kulit putih mempunyai aktivitas laktase yang rendah.



Pengaruh defisiensi ( kekurangan ) laktase bervariasi, ada kalanya tidak timbul gejala, tetapi yang sering adalah perut kembung, kram atau diare setelah beberapa jam minum susu. Hal ini membuat anak mengalami intoleransi susu sapi.

 Pengukuran aktivitas enzim untuk mendeteksi defisiensi laktase dapat dilakukan dengan biopsi usus kecil. Aktivitas laktase rendah bila besarannya kurang dari dua unit per gram mukosa yang berasal dari usus kecil. Cara lainnya adalah dengan menggunakan uji toleransi karbohidrat. Pada anak diberikan laktosa sebanyak 2 gram tiap kg berat badan, jumlah laktosa tersebut dilarutkan dalam air dan diminumkan sekaligus. Pada kenaikan gula darah kurang dari 20 mg% , hasilnya dianggap tidak normal. Tapi metode ini punya kelemahan, pemberian laktosa sebanyak ini tidak realistis, lagipula bila tes tersebut dilakukan pada anak yang sedang menimbulkan diare malah akan menimbulkan bahaya.

Tes yang paling populer adalah Hidrogen Breath Test , dimana dapat menentukan jumlah laktosa yang tidak diserap. Jumlah yang tidak diserap ini akan diragikan oleh kuman di usus dan menghasilkan hydrogen yang diserap dan dikeluarkan melalui nafas. Hawa yang dikeluarkan melalui pernafasan dikumpulkan pada permulaan tes dan 2 jam setelah anak mendapat laktosa sebanyak 2 gram tiap kilogram berat badan. Analisis hydrogen ditentukan dengan alat gas liquid chromatrography. Oleh beberapa penyelidik tes ini dianggap yang paling sensitive, murah dan noninvasif. Berikut ya, penjelasan kenapa anak intoleransi susu sapi, serta tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi intoleransi susu sapi pada anak. 

[ ... ]

Jumat, 28 November 2014

Bijak dalam Memberi Suplemen Anak

Banyak orangtua yang meyakini bahwa pemberian suplemen itu penting bagi anak. Hal ini karena suplemen dianggap dapat meningkatkan kesehatan anak maupun berat badannya. Padahal sebenarnya suplemen hanyalah pelengkap, dan tidak dapat dianggap sebagai pengganti makanan utama. Untuk itu, apabila anak kita lapar, jangan dulu diberikan makanan atau minuman dalam bentuk suplemen, apalagi menganggapnya sebagai prioritas.

Setiap suplemen makanan atau minuman, diformulasikan agar mudah diserap oleh tubuh. Akibatnya jika terlalu sering diberikan, maka organ pencernaan anak akan menjadi  “manja”. Maksudnya, begitu diberikan makanan yang mengharuskan organ pencernaannya bekerja lebih keras seperti  mencerna daging, maka organ itu akan sulit menerima. Akibatnya makanan tidak dapat dicerna dengan baik.

Agar kita tidak memberikan suplemen berlebihan pada anak, kenali karakteristik anak yang memang membutuhkan suplemen:
1. Anak yang kurang gizi (Malnutrisi)
2. Anak yang baru sembuh dari sakit dan kondisinya belum pulih
3. Anak yang metabolisme tubuhnya mengalami gangguan
4. Anak yang menderita penyakit kronis,misalnya: paru-paru
5. Anak yang hanya mau makan makanan tertentu saja (Picky Eater).

Berikut ini adalah akibat yang muncul jika Suplemen dikonsumsi  berlebihan dan dalam waktu lama:
1. Vitamin A
Anak akan terlihat letih, kadang mual dan muntah, serta bisa mengakibatkan organ hati membesar
2. Vitamin C
Mengarah pada pengkristalan pada ginjal (batu ginjal), disebabkan mengendapnya  Vitamin C pada ginjal
3. Vitamin E
Meningkatkan risiko pendarahan
4. Kalsium
Memicu sembelit dan mempengaruhi penyerapan mineral lain, seperti Seng dan Besi yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.

Melihat  akibat diatas, maka bijaklah Bunda dalam memberikan suplemen untuk anak kita. Solusi agar anak sehat, selain suplemen adalah memberikan makanan alami  bergizi yang seimbang. Variasiakan jenis dan menunya sehingga anak tertarik mau mau memakannya. Dengan demikian kecukupan gizi anak akan terpenuhi tanpa perlu tergantung pada pemberian suplemen.



Sumber: Eveline & Nanang Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Media
[ ... ]

Rabu, 25 April 2012

Celoteh Shifa: Buto Ijo Makan Ayam Saja



Hari ini Shifa anak saya berulang tahun ke-2. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Shifa telah memasuki usia tahun keduanya di muka bumi ini. Tumbuh kembang  anak memang merupakan hal yang luar biasa. Kekuasaan Tuhan sungguh Maha Besar, dari bayi lahir yang tidak bisa apa-apa, menjadi seorang anak yang lucu menggemaskan . Pada Shifa, kami sebagai orangtuanya  sering dibuat takjub dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Kalau menurut buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan oleh Depkes (2009) untuk anak usia 2 tahun, kategori gizi baik apabila berat badan berada pada rentang  9-14 kilogram. Adapun perkembangan yang harus sudah dicapai meliputi :
-         - Sudah bisa naik tangga dan berlari-lari
-          -Mencoret-coret pensil pada kertas
-          -Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya
-          -Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
-          -Memegang cangkir sendiri
-         - Belajar makan minum sendiri.

Saya sangat bernafas lega karena semua item itu sudah bisa Shifa kuasai, bahkan kayaknya dia melampaui perkembangan anak seusianya. Untuk beratnya berdasar penimbangan di Posyandu April ini Shifa beratnya 11.3 kg, sudah memasuki rentang gizi baik.



Untuk perkembangannya , Shifa sudah ahli naik tangga, bahkan manjat-manjat  tralis jendela kamar tidur. Berlari-lari balapan dengan teman-temannya, jatuh berkali-kali sampai dengkulnya gores-gores, tapi tidak kapok. Mencoret-coret tidak cuma di kertas tapi pada almari, dinding dan semua tempat yang dapat dijadikan kanvas lukisan “ Ayang-ayangnya” (Lukisan layang-layang menurut Shifa, walaupun bentuknya garis-garis  takberaturan dan berantakan). Menyebut semua bagian tubuh dari rambut sampai kaki, dia sudah tahu semua. Mengucapkan angka 1-10 sudah bisa, walaupun kalau ditunjukkan satu persatu angkanya dia masih belum mahir. Menyebut nama nama hewan juga sudah bisa. Sejak usia 8 bulan, Shifa sudah kita masukkan kolam renang.  Dia senang sekali main di kolam dan tidak merasa takut.

Kemampuan verbalnya sudah lengkap dan bisa diajak komunikasi  lancar. Anak saya memang saya ajarkan bahasa Jawa  Krama dulu sebagai bahasa dasarnya. Tujuannya agar dia mengenal bahasa daerahnya, supaya darah jawanya tidak hilang dan agar dia tahu Unggah-ungguh (sopan-santun) karena dalam bahasa jawa memang ada tingkatan bahasa yaitu bahasa jawa krama (halus) kalau bicara dengan orang yang dituakan atau dihormati. Dia sudah fasih membedakan krama (bahasa halus)  untuk makan,tidur, mandi bagi orangtua dan dirinya. Tapi dia ternyata juga menguasai bahasa Indonesia, walaupun jarang saya ajarkan, karena teman-temannya di Perumahan semua bahasa Indonesia, sehingga  Shifa lama kelamaan juga mengerti sendiri.


Sedangkan kalau makan sendiri sejak usia 18 bulan Shifa sudah pengin makan dan minum sendiri  walaupun  sampai sekarang masih berlepotan.


Hal yang membuat kita takjub, kadang ada kata-kata dan tindakan yang kita tidak mengira itu akan keluar dari mulutnya. Kita heran karena ternyata dia sudah sampai tahap pemahaman dan kreatifitas seperti itu yang menurutku melebihi dari umurnya.


Shifa sudah bisa mengucapkan “Haloo..”di telepon sejak dia usia 16 bulan. Setiap saya telepon, sering  direbut karena dia pengin ikutan ngomong. Baru-baru ini setiap ada SMS bunyi dia akan langsung teriak “ Ibu... Es E Es...”  Kalau ada telepon bunyi juga mengingatkan “ Ibu..halo-halo..”

Saat tidur Shifa sering saya dongengin. Pernah saya dongengin cerita Timun Mas. Waktu saya sedang cerita bahwa Nanti Buto Ijonya akan makan Timun Mas. Tak dinyana Shifa bisa protes: Buto Ijo, Ampun Maem Timun Mas, Maem Ayam Mawon! (Buto Ijo, jangan makan Timun Mas, makan ayam saja!) Saya waktu itu sempat terdiam takjub, kok dia bisa punya ide seperti itu!Mungkin kasihan dengan Timun Masnya jadi dia  melarang Buto Ijo untuk memakannya. Tapi saya tidak mengira itu keluar dari mulut anak yang belum genap berumur 2 tahun !

Waktu tidur juga Shifa sering saya nyanyikan lagu Nina Bobo, ketika saya nyanyikan dengan mengganti kata Nina dengan Shifa.” Kalau tidak bobok, Shifa digigit nyamuk,” ternyata dia bisa juga protes “ Digigit Monyet!” Maka saya harus mengganti kata nyamuk dengan Monyet setiap nyanyi lagu Nina Bobo.

Untuk lagu anak-anak, Shifa sudah bisa menguasai lebih dari 10 lagu: Nina Bobo, Naik Delman, Balonku,Topi saya Bundar, Pelangi-pelangi,Lihat kebunku, Cicak di Dinding, Naik Kereta api,Satu-satu aku sayang Ibu, Lihat Kebunku, bahkan lagu Bengan Solo juga dia bisa! Ceritanya Mbah Buyutnya kan suka lagu bengawan Solo, sering kalau berkunjung kesana saya puterkan lagu Bengawan Solo di HP saya. Ternyata diam-diam Shifa bisa mengapalkan. Walaupun artikulasinya belum lancar, tapi kalau saya nyanyi lagu sepotong-sepotong dan dia disuruh meneruskan kata-kata terakhirnya dia bisa. Misal: Air mengalir sampai...Maka Shifa akan menjawab : Jauh.. Akhirnya ke... Maka Shifa akan menjawab : Laut...Begitu seterusnya sampai satu lagu selesai !


Shifa juga sudah mulai saya perkenalkan aneka mainan edukatif, baru-baru ini dibelikan oleh bapaknya mainan edukatif interaktif yang diputer di Komputer. Mainan itu untuk 3 tahapan umur 0-1 tahun, 1-2 tahun dan 2-3 tahun. Mainannnya sangat menarik karena gambarnya bagus-bagus dengan warna-warna meriah. Meliputi pengenalan kata, angka, bentuk dan nama-nama hewan dengan tingkat kesulitan bertahap sesuai umurnya. Ternyata sekarang Shifa sudah melahap semuanya sampai tingkat 2-3 tahun dia sudah mahir! 

Saya sering terharu karena dikarunia anak secerdas Shifa. Alhamdulillah ya Allah. Mungkin ini juga berkat ASI eksklusif yang saya berikan sehingga Shifa mempunyai kecerdasan lebih dibanding anak-anak seusianya. Silakan baca Pengalamanku Sukses ASI Eksklusif.

Selamat Ulang Tahun anakku sayang, jadilah anak yang sholihah, pinter, tapi baik hati, mau peduli kepada sesama dan jadi kebanggaan keluarga. Amien... We All Love You Sayang...

***********
Terimakasih setia membaca blog ini.
Artikel menarik lainnya dapat anda baca di Daftar isi ARTIKEL GIZI DAN KESEHATAN

INFO MENARIK


























[ ... ]