CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Dyah Resep dan Info Sehat: Temukan banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

CHANNEL YOUTUBE SAYA

CHANNEL YOUTUBE SAYA
Banyak video tentang info gizi dan kesehatan

About Me

Dyah Umi Purnama
Lihat profil lengkapku
Tampilkan postingan dengan label Hipertensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hipertensi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2013

Keluarkan Darah: Penanganan Darurat Saat Stroke


Penyakit Stroke saat ini merupakan salah satu pembunuh nomor satu di Indonesia. Dapat terjadi secara mendadak dan dapat menyebabkan cacat permanen. Biasanya orang yang mendapati keluarganya tiba-tiba stroke akan kebingungan dan segera berupaya membawa keluarga tersebut secepat mungkin ke rumah sakit. Ternyata menurut Pakar Medis di Majalah Selaras, tindakan yang terburu-buru membawa pasien stroke ke rumah sakit malah dapat berakibat fatal ! Hal ini karena aliran darah sedang kondisi tidak normal karena penyumbatan, ditambah goncangan-goncangan di kendaraan dalam akan mempercepat proses pendarahan lebih lanjut di otak.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai penanganan darurat saat Stroke?

KELUARKAN DARAH
Kalau kita mendapati keluarga kita terkena serangan stroke, pertama-tama usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik. Biarkan penderita tetap di tempat semula saat jatuh, jangan  langsung dipindahkan ! Setelah beberapa saat baru dibantu mengambil posisi duduk yang memungkinkan pengeluaran darah dapat dilakukan. Pengeluaran darah ini untuk membuka penyumbatan darahnya.
Untuk mengeluarkan darah dapat melakukan penusukan melalui jarum suntik, atau kalau tidak ada, dapat menggunakan jaruh pentul atau jarum jahit yang sudah disterilisasi dengan membakarnya terlebih dahulu di atas api.
Penusukan dilakukan pada ujung jari tangan kira-kira 1 cm dari ujung jari. Cukup 1 kali penusukan saja untuk mengeluarkan minimal 1 tetes darah. Lakukan penusukan pada 10 jari tangan. Dapat dilakukan pemencetan bila darah susah keluar. Kira-kira 10 menit, penderita biasanya akan sadar kembali.
Baru setelah itu kita dapat membawa penderita ke Rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

MULUT PEROT
Apabila penderita mengalami perot pada mulutnya, penanagan yang dapat kita lakukan adalah dengan menarik-narik kedua ujung telinganya sampai merah, setelah itu lakukan dua kali penusukan pada ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar dari daun telinga. Insyaallah, bentuk mulut penderita akan kembali normal.

Penanganan darurat pertama ini biasanya akan sangat membantu pasie Stroke untuk mencegah keparahan dari penyakitnya. Selamat Mencoba dan semoga bermanfaat. 
[ ... ]

Rabu, 19 Oktober 2011

Ayo Mengenal Stroke

WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak. Biasanya Stroke terjadi secara mendadak,dimana terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak. Akibatnya sel-sel otak darah,oksigen atau zat-zat makanan sehingga dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat.

Gejala-gejalanya sebagai berikut:
1.     Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2.     Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3.     Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagaiTransient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.


Faktor Risiko terjadinya stroke:
1. Penyakit hipertensi,jantung,diabetes,tinggi kolesterol, obesitas
2. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food,fast food), Alkohol, Kurang olahraga, dan Narkoba.


80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.


Stroke biasanya banyak terjadi pada usia lanjut, dikarenakan pada usia tua terjadi penyempitan pembuluh darah dan pengerasan, serta adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah.


Tapi akhir-akhir ini kasus stroke juga banyak terjadi pada kaum muda. Saya sendiri pernah punya pengalaman teman kuliah dulu, tiba-tiba dikabarkan meninggal karena stroke, padahal siangnya masih bercakap-cakap di perpustakaan, malamnya terjadi serangan dan langsung meninggal. Sangat tidak percaya, karena kita melihat dia tidak punya penyakit hipertensi sebelumnya, dan jarang merokok.


Kasus stroke pada orang muda bisa disebabkan oleh faktor genetika. Mungkin ada riwayat keluarga tersebut mempunyai keturunan mempunyai pembuluh darah yang rapuh sehingga mudah pecah. Selain itu bisa karena kelainan sistem pembuluh darah seperti hemofilia dan thalassemia. Pada keluarga dengan riwayat punya penyakit diabetes,hipertensi dan jantung akan mudah terkena stroke daripada keluarga pada umumnya.

Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
  • 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
  • 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
  • 70% menderita depresi.
  • 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Sebelum terjadi stroke, ayo kita berupaya mencegah dengan menjaga pola makan dan kontrol kesehatan secara rutin agar dapat mengendalikan faktor-faktor risikonya.

[ ... ]