Rabu, 21 Mei 2014

Pakai Toilet Jongkok Lebih Sehat, Lho...

Tahukan anda bahwa sebenarnya buang air dengan menggunakan Toilet jongkok itu lebih sehat ?
Saat ini kalau punya Toilet jongkok dianggap kampungan dan tidak modern. Makanya sekarang beramai-ramai orang merubah jenis Toiletnya dari Toilet jongkok menjadi Toilet duduk, terutama bila mereka sudah meningkat status sosialnya. Di mal-mal, restoren atau Hotel-hotel berbintang, sebagian besar hanya menyediakan Toilet duduk  untuk pelanggannya. Hal ini karena dianggap Toilet duduk lebih berkelas dibanding Toilet Jongkok.

Berdasarkan sumber dari Detikhealth.com, ternyata posisi jongkok merupakan posisi yang paling tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar.

Jangan protes dulu ya bagi yang tidak setuju, baca nih keterangannya.

Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra-abdomen meningkat,sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses,



Ketika Anda buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses.

Sedangkan dengan Toilet duduk dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan sebab tubuh butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya dan feses pun terdorong. 

Ada sebuah  penelitian dilakukan oleh  Dr. Dov Sikirov dan  diterbitkan dalam journal Digestive Diseases and Sciences tentang penggunaan Toilet.

Dalam penelitiannya dia menyuruh respondennya  untuk mencoba buang air besar dengan tiga posisi berbeda. Posisi ini diteliti untuk melihat kesulitan dalam buang air besar.

 Posisi pertama adalah  buang air besar di toilet duduk setinggi 16 inci, duduk di toilet setinggi 12 inci, dan jongkok di atas wadah plastik. Setiap responden juga diminta mencatat waktu mereka buang air besar dan diukur apa kesulitannya dalam empat titik skala.

Hasil studi menunjukkan, saat posisi seseorang jongkok, ia membutuhkan 51 detik untuk memindahkan perutnya. Sedangkan saat posisi duduk di toilet lebih tinggi, orang membutuhkan 130 detik untuk memindahkan perut. Selain itu, orang yang buang air besar dengan jongkok merasa lebih nyaman dan lebih mudah. 


Ada sebuah peneliti lain yang dilakukan oleh  para peneliti Jepang. Mereka meneliti cairan yang dilepaskan dari dubur baik dalam posisi duduk atau jongkok. Dari rekaman video sinar x terungkap, sudut anorektal yang terbentuk mulai dari dalam anus naik dari 100 menjadi 126 derajat ketika responden pindah posisi dari duduk ke jongkok. Peneliti mengamati kemungkinan terjadinya pengurangan keinginan mengejan saat jongkok. 

Ternyata mengejan saat buang air besar erat kaitannya dengan terjadinya wasir. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di bagian dubur bengkak, sementara tekanan saat mengejan akan menyebabkan pembuluh darah semakin membesar.

Wasir bisa disebabkan mengejan saat buang air besar, sembelit, duduk dalam waktu lama, infeksi dubur, atau penyakit seperti sirosis hati. Penyakit ini bisa terjadi secara internal maupun ekternal. Gejalanya seperti gatal-gatal pada dubur, rasa sakit dan nyeri seputar dubur, terdapat darah merah pada tinja, nyeri saat buang air besar serta muncul benjolan keras di sekitar dubur. 

 Beberapa pengamatan menunjukkan bahwa di negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar prevalensi penyakit sembelit, wasair dan radang usus buntu  rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat.


Ada alternatif untuk yang Toiletnya sudah kadung memakai Toilet duduk, yaitu, pakailah pijakan kaki saat duduk, sehingga posisi lutut dan kaki tidak berbentuk 90o tapi membentuk sudut yang lebih kecil, sehingga mengurangi aktifitas mengejan dan mempercepat proses pemindahan perut.



Tapi hati-hati lho, tidak disarankan jongkok di Toilet duduk karena dapat menyebabkan  terpeleset atau Toilet tersebut pecah sehingga  kita mengalami luka.Ada tu beritanya seorang gadis hampir terbelah badannya akibat jongkok di atas toilet duduk dan toiletnya itu pecah. Tapi saya tidak sampai hati menshare gambarnya karena lukanya sangat parah dan ngeri.


Pada akhirnya semua dikembalikan pada masing-masing  orang. Posisi  duduk atau nongkrong saat Buang Air Besar itu  pilihan masing-masing orang berdasarkan kenyamanannya dan pilihan atas kesehatannya. ***

0 komentar:

Posting Komentar