Rabu, 21 Desember 2011

Cara Menyimpan dan Memberikan ASI Peras

Pada Postingan sebelumnya saya sudah membagi pengalaman saya tentang Pengalamanku Sukses ASI Eksklusif dan bagaimana cara memeras Air Susu Ibu (ASI) menggunakan tangan, sekarang saya akan membagi pengalaman bagaimana menyimpan dan menggunakan ASI yang sudah diperas.

ASI yang sudah diperas harus disimpan dengan benar, agar terjaga kualitas dan keamanannya. Saat ini dipasaran sudah banyak dijual kantong khusus untuk menyimpan ASI. Tapi saya punya tempat khusus yang murah dan praktis untuk menyimpan ASI peras.

Saya menyimpan ASI dalam botol kaca, yang merupakan bekas minuman Vitamin C warisan dari sepupu suami saya  . Dia sudah sukses menjalankan ASI eksklusif. Pada waktu ibu mertua saya pergi ke Jakarta dan berkunjung ke rumahnya, pulangnya bawa oleh-oleh untuk saya yaitu botol-botol kaca untuk menyimpan ASI.

Botol kaca  ini terbukti aman dan efektif untuk menyimpan ASI karena botol kaca akan lebih dapat melindungi ASI yang disimpan di almari es, terutama bagian freezer tanpa membuat ASI membeku menjadi es.

 Berikut langkah-langkahnya agar penyimpanan aman dan tahan lama :
  1. Sterilkan botol dengan merebusnya dalam air mendidih selama 5 menit. Perebusan juga dilakukan setiap botol selesai dicuci dan siap digunakan
  2. Masukkan ASI dalam botol untuk sekali minum :80-100 cc. ASI yang sudah dituang dari botol harus dihabiskan, oleh karena itu porsinya untuk sekali minum saja, supaya tidak terbuang percuma.
  3. Beri label dan tulis tanggal pemerahan pada botol
  4. Masukkan botol pada Freezer almari pendingin. ASI yang disimpan dalam suhu ruang tahan 8 jam. Disimpan dalam almari pendingin di bagian freezer tahan 2 minggu, sedangkan di  bagian pintu tahan 1-2 hari. Kalu punya kotak khusus freezer saja ASI bisa disimpan sampai 6 bulan,lho.

Cara Memberikan ASI

  1. Botol yang mau kita pergunakan besok, malamnya kita ambil dan letakkan di pintu almari. Ambil botol dengan label yang ditulis tanggal paling lama (first in first out). Untuk satu hari kerja jam 8-14 biasanya saya mempersipkan 3-4 botol, dengan frekuensi minum 1.5-2 jam sekali. Apabila jam kerja lebih lama berarti botol yang harus disiapkan lebih banyak.
  2. Paginya botol-botol diambil dan dicairkan dengan merendamnya dalam wadah yang diisi air hangat.
 Untuk pemberiannya kepada bayi, sebenarnya dianjurkan menggunakan cangkir khusus bayi dan menghindari dot, agar tidak mengalami Bingung puting susu. Awalnya saya berusaha mematuhi, pemberiannya dengan cangkir dan sendok. Tapi kemudian bayi saya nangis dan rewel, terutama saat ditinggal kerja, akibatnya ASI hanya sedikit yang mau diminumnya Akhirnya saya memutuskan menggunakan dot untuk memberikan ASI Alhamdulillah  Shifa tidak bingung puting susu. Saat saya dirumah Shifa saya berikan ASI secara langsung dari payudara dan dia masih kuat mau menyusu.  Demikian saya lakukan sampai Shifa lulus ASI eksklusif 6 bulan.


Bahkan sampai sekarang dia sudah 1 tahun 8 bulan masih tetap saya susui, rencana nanti mau sampai lulus 2 tahun. Shifapun masih semangat kalau menyusu. Menyusu baginya adalah kegembiraan dan pelipur segala kesedihan. Apabila dia sakit atau jatuh saat sedang mainan, menyusu akan membuatnya nyaman dan tenang sehingga tidak rewel lagi. ASI memang segalanya....***

Tertarik dengan artikel ini ? Baca artikel lainnya di DAFTAR ISI artikel gizi kesehatan.





.



















0 komentar:

Posting Komentar